KEBIJAKAN KEAMANAN SISTEM
INFORMASI
Menurut
G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah
penipuan (cheating) atau, paling tidak,
mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi,
dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.
Keamanan sistem informasi
dapat diartikan sebagai kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang
digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian,
atau kerusakan fisik terhadap sistem informasi. Sistem pengamanan terhadap
teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik dan
peralatan-peralatan untuk mengamankan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer, jaringan dan data.
Keamanan
informasi menggambarkan usaha untuk melindungi komputer dan non peralatan
komputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan oleh orang yang
tidak bertanggungjawab.Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai
kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas di dalam sumber daya informasi dalam
suatu perusahaan.Masalah keamanan informasi merupakan salah satu aspek penting
dari sebuah sistem informasi.Akan tetapi, masalah keamanan ini kurang mendapat
perhatian dari para pemilik dan pengelola sistem informasi.Informasi saat ini
sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting.Bahkan ada yang mengatakan
bahwa kita sudah berada di sebuah “information-based society”.Kemampuan
untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi
sangat essensial bagi suatu organisasi, baik yang berupa organisasi komersial
(perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual
(pribadi).Hal ini dimungkinkan dengan perkembangan pesat di bidang teknologi
komputer dan telekomunikasi.
Sangat pentingnya nilai sebuah informasi
menyebabkan seringkali informasi diinginkan hanya boleh diakses oleh
orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain dapat menimbulkan
kerugian bagi pemilik informasi. Jaringan komputer seperti LAN(Local Area
Network) dan internet, memungkinkan untuk menyediakan informasi secara
cepat.Hal ini menjadi salah satu alasan perusahaan mulai berbondong-bondong
membuat LAN untuk sistem informasinya dan menghubungkan LAN tersebut ke
Internet.Terhubungnya komputer ke internet membuka potensi adanya lubang
keamanan(security hole) yang tadinya bisa ditutupi dengan mekanisme
keamanan secara fisik.
Suatu perusahaan memiliki sederetan
tujuan dengan diadakannya sistem informasi yang berbasis komputer di dalam
perusahaan. Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai sasaran utama yaitu:
A. Kerahasiaan
Melindungi data dan informasi perusahaan dari
penyingkapan orang-orang yang tidak berhak. Inti utama dari aspek kerahasiaan
adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang-orang yang tidak berhak
mengakses.Privacy lebih kearah data-data yang sifatnya privat.Serangan terhadap
aspek privacy misalnya usaha untuk melakukan penyadapan.Usaha-usaha yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan privacy adalah dengan menggunakan teknologi
kriptografi.Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika
yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti keabsahan, integritas
data, serta autentikasi data.
B. Ketersediaan
Aspek ini berhubungan dengan metode untuk
menyatakan bahwa informasi benar-benar asli, atau orang yang mengakses atau
memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud. Masalah pertama
untuk membuktikan keaslian dokumen dapat dilakukan dengan teknologi watermarking dan digital
signature.Watermarking juga dapat digunakan untuk menjaga intelektual
property, yaitu dengan menandatangani dokumen atau hasil karya pembuat. Masalah
kedua biasanya berhubungan dengan akses control, yaitu berkaitan dengan
pembatasan orang-orang yang dapat mengakses informasi. Dalam hal ini pengguna
harus menunjukkan bahwa memang dia adalah pengguna yang sah atau yang berhak
menggunakannya.
C. Integritas
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh
diubah tanpa seijin pemilik informasi. Adanya virus, trojan horse, atau pemakai
lain yang mengubah informasi tanpa izin. Sistem informasi perlu menyediakan
representasi yang akurat dari sistem fisik yang direpresentasikan.
D. Ancamn Virus
Ancaman yang paling terkenal dalam keamanan sistem
informasi adalah virus.Virus adalah sebuah program komputer yang dapat
mereplikasi dirinya sendiri tanpa pengetahuan pengguna. Ancaman dalam sistem
informasi merupakan serangan yang dapat muncul pada sistem yang digunakan.
Serangan dapat diartikan sebagai “tindakan yang dilakukan dengan menggunakan
metode dan teknik tertentu dengan berbagai tools yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan yang disesuaikan dengan objek serangan tertentu baik menggunakan
serangan terarah maupun acak“. Serangan yang terjadi terhadap sebuah sistem
jaringan dikalangan praktisi lazim sering disebut dengan penetration.Dalam
materi keamanan sistem dikenal sangat banyak dan beragam teknik serangan
terhadap sebuah sistem sesuai dengan sifat dan karakteristiknya. Teknik
serangan semakin lama semakin canggih dan sangat sulit di prediksi dan
dideteksi. Ancaman virus seperti, virus, worms, trojan horse.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar